Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memberikan kuliah umum di hadapan 8.000 santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah dan calon wisudawan Universitas KH Abdul Chalim, Pacet, Mojokerto. Dalam acara yang dilaksanakan pada 20 September 2025 ini, Zulhas menyoroti kontribusi signifikan lulusan pesantren dan perguruan tinggi bagi masyarakat, khususnya petani dan nelayan.
Dalam pandangannya, lulusan harus siap memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, terlepas dari jalur karir yang dipilih. Pesan ini disampaikan Zulhas dengan harapan para santri dan wisudawan tidak melupakan pentingnya sektor pertanian dan perikanan dalam pembangunan ekonomi nasional.
Lebih lanjut, Zulhas mengingatkan bahwa perjalanan belajar tidak hanya berkutat pada aspek akademis, tetapi juga keterampilan hidup. Dengan menempuh pendidikan selama empat tahun, siswa harus memupuk sikap disiplin, kesabaran, dan kemandirian.
Peranan Lulusan Pendidikan Tinggi Dalam Pembangunan
Menurut Zulhas, lulusan pendidikan tinggi memiliki tanggung jawab besar untuk berkontribusi pada pembangunan sektor-sektor vital masyarakat. Terutama dalam waktu tantangan yang global dan cepat berubah, lulusan harus bisa beradaptasi dan menemukan solusi yang relevan.
Dia mencatat bahwa kemampuan untuk berinovasi dan berpikir kritis akan sangat diperlukan dalam menjalani karir di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan tersebut selama masa studi mereka.
Lulusan juga diharapkan menjalankan peran sosial yang lebih besar, menjaga hubungan baik dengan komunitas, serta memberikan dukungan bagi lingkungan sekitar. Dengan demikian, lulusan tidak hanya menjadi profesional, tetapi juga menjadi agen perubahan positif di masyarakat.
Persiapan Menghadapi Dunia Kerja dan Kompetisi Global
Zulhas mengingatkan calon wisudawan bahwa perjalanan mereka tidak berakhir di sini, justru ini adalah awal dari babak baru dalam menghadapi dunia kerja. Persaingan yang ketat memerlukan persiapan yang matang dan strategi yang tepat.
Dia mendorong lulusan untuk tidak takut menghadapi tantangan dan untuk terus belajar, karena dunia kerja terus berkembang dengan kebutuhan yang berubah-ubah. Kemampuan untuk beradaptasi dan belajar secara berkelanjutan akan menjadi aset yang berharga.
Pentingnya pengalaman praktis juga tidak dapat diabaikan. Zulhas menekankan pentingnya magang atau pengalaman kerja relevan yang dapat meningkatkan kualitas lulusan di mata perusahaan. Dengan pengalaman nyata, lulusan akan lebih siap menghadapi dunia kerja yang nyata.
Menjaga Keterhubungan Dengan Masyarakat dan Akar Bangsa
Zulhas menekankan pentingnya menjaga koneksi dengan masyarakat, khususnya dengan petani dan nelayan. Lulusan diharapkan bisa menjadi penghubung antara teknologi dan praktik pertanian dan perikanan yang ada.
Dalam bicaranya, ia menyampaikan harapan agar lulusan bisa memahami nilai dari produk lokal dan berkontribusi dalam pengembangan pertanian serta perikanan berkelanjutan. Hal ini sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi daerah dan negara.
Semangat nasionalisme juga wajib ditanamkan di dalam diri setiap santri dan lulusan. Menurut Zulhas, ini termasuk menghargai produk dalam negeri dan mendukung kesejahteraan petani serta nelayan yang merupakan tulang punggung bangsa.