Saat pertama kali mengelola toko di kawasan Murray Hill, Manhattan, Hershman memilih untuk turun tangan langsung. Ia bekerja di setiap shift, mendengarkan masukan dari karyawan, dan berbincang langsung dengan pelanggan. Pendekatan ini membantunya memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan secara lebih mendalam.
Pengalaman lapangan yang dijalaninya tidak hanya membantu untuk menyusun strategi, tetapi juga menciptakan hubungan yang erat antara karyawan dan manajemen. Dari situlah ia memahami bahwa keberhasilan bisnis tidak terlepas dari kolaborasi semua pihak yang terlibat, dari pemilik hingga pelanggan.
Perjalanannya tentu tidak selalu mulus. Strategi promosi dan pemasaran yang dicoba seringkali harus mengalami kegagalan sebelum akhirnya berhasil, dan setiap kegagalan memberikan pelajaran berharga.
“Rasanya proses ini seperti melempar cat ke dinding dan melihat bagian nama yang menempel,” ungkapnya. Metafora ini mencerminkan betapa sulitnya menciptakan sesuatu yang efektif dalam dunia bisnis yang kompetitif.
Keputusan beraninya ini terbukti tepat. Sejak mengambil alih 16 Handles pada 2022, penjualannya selalu mengalami peningkatan lebih dari 10% tiap tahun. Ia percaya bahwa inovasi dan adaptasi adalah kunci untuk terus maju dalam industri ini.
Memahami Pentingnya Keterlibatan Karyawan dalam Bisnis
Mendengar masukan dari karyawan adalah langkah penting dalam membangun budaya perusahaan yang positif. Hal ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga menciptakan rasa memiliki yang kuat di antara para karyawan.
Karyawan yang merasa dihargai dan didengar cenderung lebih termotivasi untuk memberikan yang terbaik dalam pekerjaan mereka. Hershman menekankan bahwa mendengarkan pendapat karyawan serta melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
Selain itu, keterlibatan karyawan juga berfungsi sebagai jembatan antara manajemen dan pelanggan. Mereka sering kali menjadi orang pertama yang mendapatkan umpan balik dari pelanggan, sehingga dapat memberikan wawasan berharga untuk perbaikan layanan.
Proses ini menciptakan siklus positif di mana karyawan merasa lebih terlibat, sementara pelanggan mendapatkan pengalaman yang lebih baik. Hershman percaya bahwa karyawan yang bahagia akan berdampak pada kepuasan pelanggan.
Oleh karena itu, menciptakan suasana kerja yang inklusif adalah investasi penting yang harus dipertimbangkan semua pelaku bisnis. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat lebih responsif terhadap perubahan di pasar.
Inovasi dan Adaptasi dalam Strategi Pemasaran
Dunia bisnis selalu berubah, dan inovasi menjadi kunci untuk tetap relevan. Hershman telah menerapkan berbagai strategi pemasaran kreatif untuk menarik perhatian pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama.
Setiap upaya di dalam pemasaran harus dilakukan dengan penelitian yang baik untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh pasar. Menggunakan media sosial sebagai alat promosi adalah langkah yang diambil Hershman untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Pemasaran tidak hanya berhenti pada penawaran produk, tetapi juga bagaimana produk tersebut dipresentasikan kepada publik. Konten yang menarik dan konsisten membuat brand mampu menjalin koneksi emosional dengan pelanggan.
Dengan memanfaatkan umpan balik dari pelanggan, Hershman dapat terus menyesuaikan penawaran, menciptakan pengalaman yang lebih personal. Ini adalah strategi yang membantu brand tetap diingat di benak pelanggan.
Inovasi dalam produk juga menjadi fokus. Setiap tahun, mereka meluncurkan variasi rasa baru untuk menawarkan sesuatu yang segar kepada pelanggan, sehingga menciptakan antusiasme dan minat terus-menerus.
Pentingnya Pembelajaran Berkelanjutan dalam Wirausaha
Pembelajaran tidak pernah berhenti, terutama bagi seorang wirausaha. Hershman menganggap bahwa setiap hari adalah kesempatan untuk belajar sesuatu yang baru, baik dari kesuksesan maupun kegagalan.
Ia menekankan pentingnya memiliki mindset fleksibel dan terbuka terhadap perubahan. Kesiapan untuk menerima kritik dan saran adalah tanda kematangan dalam berbisnis.
Ketika menghadapi tantangan, yang terpenting adalah proses refleksi dan perbaikan. Hershman mengajak semua pelaku bisnis untuk tidak menakut-nakuti kegagalan, tetapi melihatnya sebagai pelajaran yang akan membentuk mereka menjadi lebih baik di masa depan.
Pendidikan formal juga memiliki peran penting dalam membekali wirausahawan dengan keterampilan yang diperlukan. Namun, pengalaman praktis di lapangan sering kali memberikan pelajaran yang lebih mendalam.
Sementara itu, bergabung dengan komunitas bisnis lokal bisa menjadi sumber inspirasi dan dukungan. Melalui jaringan ini, wirausahawan dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman yang saling menguntungkan.