Raline Shah, seorang aktris ternama, baru-baru ini berbagi pandangan mendalam tentang manajemen keuangan. Dalam acara edukasi di LPS Financial Festival 2025 yang berlangsung di Medan, ia menekankan pentingnya ketenangan jiwa dalam membuat keputusan finansial yang bijaksana.
Menurut Raline, kebijaksanaan dalam pengeluaran uang tidak hanya bergantung pada faktor eksternal, tetapi juga pada keadaan internal diri kita. Ia percaya bahwa ketika kebutuhan dasar terpenuhi, kita akan merasakan rasa cukup dan bisa lebih tenang dalam berbelanja.
Raline menjelaskan bahwa kebutuhan manusia dapat dibagi menjadi tiga kategori utama. Pertama, kebutuhan primer yang meliputi sandang, pangan, dan papan. Kedua, kebutuhan sekunder seperti alat komunikasi dan transportasi. Ketiga, kebutuhan tersier yang mencakup barang-barang mewah yang tidak selalu diperlukan.
Berdasarkan klasifikasi tersebut, Raline mendorong kita untuk lebih waspada dalam mengelola keuangan. Dengan memahami berbagai tingkat kebutuhan, ia yakin kita dapat lebih baik mengatur dan menyeimbangkan perasaan senang dan cukup dalam hidup kita.
“Sebelum berbelanja, aku biasanya mulai dengan mempertanyakan jenis kebutuhan yang ingin dipenuhi,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa kadang-kadang, belanja bisa menjadi momen stres, terutama saat harus membedakan antara kebutuhan buruk dan baik.
Raline menyadari bahwa banyak orang merasa terbebani oleh tekanan sosial untuk memenuhi kebutuhan tersier. Ia menegaskan pentingnya beroperasi berdasarkan logika dan menghindari perilaku kompulsif dalam pengeluaran uang. “Kita perlu bertanya pada diri sendiri, apakah ini benar-benar diperlukan?” ujarnya.
Mengatasi Tekanan Sosial dalam Pengelolaan Keuangan
Di zaman sekarang, banyak orang terjebak dalam gaya hidup konsumtif akibat pengaruh sosial. Raline mengingatkan kita untuk tidak terpengaruh oleh hidup glamor orang lain di media sosial yang sering kali menciptakan standar tidak realistis. Kita perlu mengenali bahwa itu bukan ukuran kebahagiaan yang sebenarnya.
Ia berpendapat bahwa kita harus mendefinisikan nilai kehidupan kita sendiri daripada membandingkannya dengan orang lain. Ketika kita tahu apa yang membuat kita bahagia, pengeluaran kita bisa lebih terarah dan tidak hanya sekadar mengikuti tren. Raline menekankan pentingnya untuk berfokus pada apa yang benar-benar penting bagi diri kita sendiri.
Raline juga berbagi pengalamannya tentang dilema yang dihadapi saat berbelanja. “Kita sering kali merasa harus memenuhi batas waktu tertentu untuk mendapatkan kepuasan, tetapi kenapa? Apa yang kita cari dalam kepuasan itu?” tanyanya. Ini mencerminkan pentingnya menyadari motivasi di balik setiap keputusan pembelian.
Dengan kesadaran tersebut, kita bisa lebih baik mengatur keuangan dan menghindari rasa tekanan yang justru akan merugikan. Raline menyarankan untuk lebih sering melakukan refleksi pribadi agar pengeluaran lebih terarah dan minim risiko terseret dalam kubangan konsumtif.
“Kita harus menemukan ukuran nilai dari diri kita yang dapat membawa kebahagiaan tanpa harus mencari validasi dari orang lain,” tuturnya. Dengan cara ini, keputusan finansial dapat menjadi lebih seimbang dan membuat kita merasa lebih puas.
Pentingnya Edukasi Keuangan Sejak Dini
Raline menekankan bahwa edukasi keuangan di kalangan generasi muda sangatlah penting. Kesadaran terhadap pengelolaan uang harus diajarkan sejak dini agar mereka tumbuh menjadi individu yang bijaksana dalam membuat keputusan finansial. “Kita harus mengajarkan mereka untuk mengenali kebutuhan dan prioritas dengan benar,” jelasnya.
Dalam program edukasi, Raline berharap anak-anak dan remaja diajarkan untuk mengelola uang bukan hanya sebagai alat, tetapi juga sebagai sarana untuk mencapai kebahagiaan. Dengan pemahaman yang kuat mengenai pengelolaan keuangan, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan hidup di masa depan.
Ia juga mengingatkan pentingnya transparent dalam pengelolaan uang di dalam keluarga. Dengan komunikasi yang baik, anggota keluarga dapat saling mendukung dan berbagi pengetahuan tentang manajemen keuangan, sehingga tercipta lingkungan yang lebih sehat untuk belajar mengenai uang.
Raline berpendapat bahwa pengetahuan tentang investasi dan pengelolaan aset juga harus menjadi bagian dari pendidikan keuangan. Generasi muda perlu dilengkapi dengan keterampilan dalam mengelola harta dan berinvestasi demi mencapai kebebasan finansial di masa depan.
Dengan demikian, mereka tidak hanya akan merasa lebih terampil dalam hal keuangan, tetapi juga lebih percaya diri dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidup secara bijaksana.
Membangun Kebiasaan Baik dalam Pengeluaran Uang
Menumbuhkan kebiasaan baik dalam pengeluaran uang adalah langkah penting untuk mencapai kesejahteraan finansial. Raline mengajak kita untuk membuat anggaran setiap bulan dan mematuhi batas pengeluaran yang telah ditetapkan. “Ada baiknya kita mencatat semua pengeluaran agar lebih jelas dan tidak boros,” sambungnya.
Dengan melakukan pencatatan secara rutin, kita akan lebih sadar akan pola pengeluaran kita. Semua ini membantu kita untuk tidak hanya berbelanja impulsif, tetapi juga lebih selektif dan bijak. Raline berpendapat bahwa memiliki catatan keuangan bisa menjadi alat yang sangat berguna dalam perjalanan menuju kestabilan finansial.
Selain itu, ia juga menyarankan untuk berinvestasi dalam pengetahuan finansial. Dalam era digital, berbagai sumber daya tersedia untuk mempelajari manajemen keuangan. Ini harus dimanfaatkan dengan baik agar kita dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam pengelolaan uang.
“Ingat, melatih diri untuk menjadi bijak dalam pengeluaran adalah proses,” katanya. Dengan disiplin dan ketekunan, kita bisa membentuk pola pikir yang lebih sehat terkait uang dan membuat keputusan yang menjanjikan masa depan lebih cerah.
Kesadaran diri dan refleksi akan membantu kita untuk menerapkan semua pelajaran ini dalam berbagai aspek kehidupan. Raline berharap semua orang dapat mengalami perubahan mindset yang positif dalam usaha menjadi individu yang lebih bijak secara finansial.