Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen yang teguh dalam memperkuat keamanan siber di sektor keuangan nasional. Langkah ini melibatkan para hacker lokal yang memiliki reputasi internasional untuk membantu mendeteksi dan menambal celah dalam sistem yang ada.
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menyatakan bahwa kolaborasi dengan hacker ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan infrastruktur digital lembaga keuangan. Diharapkan, langkah ini dapat mencegah kemungkinan serangan siber yang dapat merugikan masyarakat dan negara.
“Kita melibatkan hacker Indonesia yang memiliki keahlian di tingkat dunia untuk mencegah potensi ancaman siber,” ungkap Purbaya. Dengan memanfaatkan keahlian lokal yang mumpuni, diharapkan Indonesia dapat memperkuat keamanan sistem keuangan yang semakin rentan terhadap serangan digital.
Dampak Positif Kolaborasi dengan Hacker Lokal
Kerja sama ini tidak hanya bertujuan untuk menutup celah keamanan, tetapi juga untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan nasional. Dengan keadaan keamanan yang lebih baik, diharapkan masyarakat akan merasa lebih aman untuk menggunakan layanan keuangan digital.
Purbaya juga menekankan bahwa kehadiran hacker berpengalaman di dalam negeri menunjukkan potensi yang sangat besar. Para ahli ini mampu memberikan pandangan baru dan solusi inovatif guna memperbaiki sistem yang ada.
Selama proses audit, hacker yang direkrut berhasil mengidentifikasi berbagai kelemahan yang sebelumnya tidak terlihat. Penemuan ini sangat penting, karena dapat mencegah terjadinya kerugian lebih lanjut bila celah tersebut tidak diperbaiki segera.
Proses Seleksi dan Audit Keamanan Sistem
Dalam kolaborasi ini, proses seleksi hacker dilakukan secara ketat. Hanya yang memiliki peringkat dunia dan reputasi baik yang akan dipilih untuk membantu pemerintah. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah keamanan.
Purbaya mengungkapkan bahwa sistem Coretax yang dikembangkan sebelumnya memerlukan audit menyeluruh untuk memastikan efektivitasnya. Namun, ada kekurangan dalam pengawasan proses tender yang membuat hasil akhir kurang optimal.
Ke depan, pemerintah berkomitmen untuk tidak hanya mengandalkan pihak luar dalam pengembangan sistem, tetapi juga memberikan kesempatan kepada hacker lokal. Ini sejalan dengan upaya meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM lokal di bidang teknologi informasi.
Kritik terhadap Proses Tender dan Pengadaan
Purbaya mengungkapkan ada masalah dalam proses tender, di mana sering kali ada kecenderungan untuk lebih fokus pada atribut luar seperti reputasi internasional. Hal ini membuat pengawasan kualitas sistem menjadi terabaikan.
Menurutnya, harus ada peningkatan dalam kontrol mutu pada setiap tahap pengembangan sistem. Seharusnya, setiap sistem diuji terlebih dahulu sebelum diterapkan agar dapat berfungsi dengan baik.
Dalam pengembangan teknologi informasi, ketelitian sangat penting. Memperbaiki kelemahan yang ditemukan di tahap akhir hanya akan menambah beban dan memperlambat proses implementasi.













