Aktor Adrian Maulana saat ini aktif dalam dunia investasi dan berusaha memahami seluk-beluk pasar modal. Dalam perjalanan investasinya, Adrian pernah mengalami kerugian yang sangat signifikan, bahkan mencapai ratusan juta. Pengalaman tersebut dia bagikan dalam acara LPS Financial Festival 2025, memberikan wawasan berharga bagi para peserta tentang realitas investasi.
Dalam sesi yang diadakan, Adrian menjelaskan bahwa kekayaannya tidak serta merta datang dari pasar saham. Ia mengungkapkan bahwa banyak orang menganggap pasar saham adalah cara cepat untuk meraih kekayaan, padahal kenyataannya berinvestasi membutuhkan waktu dan proses yang baik.
Bagi Adrian, investasi adalah pelajaran berharga tentang kesabaran dan kewaspadaan. Ia mengingat bagaimana ia dituntun oleh seorang mentor dan bagaimana kepercayaannya bisa menjadi bumerang dalam perjalanan investasinya.
Pengalaman Investasi Adrian Maulana yang Bermula dari Keberuntungan
Adrian Maulana menggambarkan awal mula ketertarikan dan kepercayaannya kepada seorang mentor dalam investasi. Mentor tersebut memberikan nasihat berharga, namun sayangnya, tidak semua saran itu berakhir dengan baik. Kesalahan penerapan dari saran tersebut ternyata mengarah pada kerugian yang tidak terduga.
Dalam pengalamannya, Adrian menginvestasikan uangnya berdasarkan informasi yang ia terima dari mentor. Pada awalnya, ia merasakan keberuntungan dan mendapatkan keuntungan signifikan. Rasa percaya diri pun tumbuh, membuatnya berinvestasi dalam jumlah yang lebih besar lagi.
Namun, keberuntungan tidak selalu berpihak kepada siapa yang tidak cermat. Dihadapkan dengan kenyataan bahwa saham yang dibelinya mengalami penurunan drastis dalam waktu yang singkat, Adrian merasakan dampak emosional dari keputusan yang diambil. Kerugian tersebut memberikan pelajaran berharga mengenai risiko investasi yang seharusnya dipahami dengan baik.
Kesalahan yang Mengajarkan Pentingnya Kemandirian dalam Investasi
Bagi Adrian, pengalaman kerugian ratusan juta bukan hanya sekadar kisah tentang angka, melainkan juga sebuah pelajaran berharga tentang kemandirian. Ia menyadari betapa pentingnya untuk tidak hanya bergantung pada orang lain dalam mengambil keputusan investasi. Dalam hal ini, ia mengingat betapa kritisnya berpikir secara mandiri saat berurusan dengan uang.
Adrian mengingat bahwa kepercayaannya yang berlebihan kepada mentor mengarah pada keputusan yang kurang bijak. Ia menghimbau agar para investor pemula tidak terjebak pada janji kekayaan instan dan lebih fokus pada penguasaan pengetahuan tentang investasi.
Adrian pun menegaskan bahwa pengalaman yang didapatkan melalui kerugian bisa menjadi modal besar untuk mempelajari investasi dengan bijak. Dari keterpurukan itu, ia menemukan tekad untuk terus belajar dan tidak repetitif dalam kesalahan yang sama.
Pentingnya Belajar dari Pengalaman dan Riset Mandiri dalam Investasi
Salah satu pesan penting yang disampaikan Adrian adalah pentingnya melakukan riset sendiri sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Ia mendorong setiap individu untuk menginvestasikan waktu dalam memahami pasar, melihat dari berbagai perspektif, dan mempertimbangkan risiko yang mungkin muncul. Dengan pengetahuan yang lebih baik, investor dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana.
Adrian juga berpendapat bahwa tidak ada investor yang dapat memprediksi pasar dengan akurasi 100%. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat memengaruhi pergerakan saham, mulai dari kondisi ekonomi global hingga laporan keuangan perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi para investor untuk tetap waspada dan kritis dalam menganalisis informasi yang mereka terima.
Dengan begitu, setiap keputusan investasi tidak hanya didasarkan pada keberanian atau impuls dari informasi yang tidak jelas, melainkan melalui pemahaman yang mendalam akan strategi investasi yang tepat.