Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan free float saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Rencana ini akan dibahas lebih lanjut dengan bursa dan asosiasi emiten pada triwulan keempat tahun 2025, sebagai langkah untuk meningkatkan likuiditas pasar.
Inarno Djajadi, seorang anggota Dewan Komisioner OJK, menegaskan bahwa pihaknya mendukung kenaikan free float saham. Meski demikian, perubahan ini akan dilaksanakan secara bertahap agar tidak mengganggu kestabilan pasar.
Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna, menyampaikan bahwa BEI tengah melakukan kajian mendalam terkait regulasi pencatatan saham dan free float. Penyesuaian ini perlu memperhatikan kondisi perusahaan tercatat serta kapasitas investor di pasar modal.
Rencana Strategis OJK dalam Meningkatkan Free Float Saham
Untuk mendukung kebijakan ini, OJK akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam proses diskusi. Tak hanya berfokus pada free float, tapi juga mengevaluasi dampak dari kebijakan di seluruh sektor pasar saham.
Pihak OJK mengakui bahwa penyesuaian regulasi perlu dilakukan secara hati-hati. Masing-masing langkah akan mempertimbangkan masukan dari anggota asosiasi serta praktisi pasar, guna menciptakan lingkungan yang lebih seimbang.
Strategi OJK termasuk menjalankan proses diskusi dengan pihak-pihak terkait agar semua suara dapat didengar dan dipertimbangkan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar modal di Indonesia.
Kajian dan Benchmarking oleh BEI untuk Meningkatkan Kebijakan
BEI juga sedang melakukan benchmarking untuk memahami praktik umum di pasar saham global. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan di Indonesia sejalan dengan standar internasional.
Nyoman menyebut bahwa semua kebijakan harus tetap relevan dengan dinamika yang ada di pasar modal. Melalui kajian ini, BEI berharap dapat menghasilkan regulasi yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan perusahaan dan investor.
Kebijakan free float yang ideal dapat menarik lebih banyak investor, membantu meningkatkan likuiditas pasar. Oleh karena itu, penting bagi BEI untuk beradaptasi dengan tren di pasar global agar tetap kompetitif.
Peran BEI dalam Mendukung Persiapan IPO Perusahaan
Untuk mendorong lebih banyak perusahaan melakukan Initial Public Offering (IPO), BEI tengah melakukan kajian untuk mengidentifikasi hambatan yang mereka hadapi. Penemuan ini nantinya akan digunakan untuk menyusun rekomendasi dalam penyesuaian peraturan dan kebijakan.
Menariknya, BEI juga memiliki unit kerja khusus yang bertujuan untuk membantu perusahaan besar dalam mempersiapkan IPO. Ini termasuk menyediakan pelatihan dan konsultasi mengenai persyaratan serta prosedur untuk tercatat di bursa.
Melalui program pendampingan seperti klinik pelatihan dan pertemuan satu-satu, BEI berharap dapat meningkatkan pemahaman perusahaan terhadap manfaat dan persyaratan IPO. Upaya ini diharapkan dapat memudahkan akses ke pasar modal bagi perusahaan, baik yang bersifat swasta maupun BUMN.