Keamanan pangan merupakan isu fundamental yang harus menjadi perhatian serius setiap Satuan Pendidikan Penyelenggara Gizi (SPPG) dalam menyediakan menu makanan bagi siswa. Setiap kali makanan dikirim ke sekolah, SPPG Cinere selalu melaksanakan uji organoleptik untuk memastikan kualitas makanan yang akan dikonsumsi oleh para siswa.
Uji organoleptik melibatkan panca indra manusia, seperti penglihatan, penciuman, perasa, dan peraba, untuk mengevaluasi mutu suatu produk atau bahan makanan. Sebelum makanan dibagikan kepada siswa, guru diharuskan untuk mencicipi dan menilai berdasarkan formulir yang telah disediakan.
Ahli gizi di SPPG Cinere, Disha Nabilah, menjelaskan bahwa pedoman gizi yang diterapkan mengikuti standar dari Kementerian Kesehatan. Standar ini mencakup porsi makanan yang berbeda-beda untuk siswa SD, SMP, dan SMA, disesuaikan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) masing-masing kelompok umur.
Pentingnya Porsi Gizi Sesuai Kebutuhan Siswa
SPPG Cinere juga melakukan penilaian terhadap porsi gizi berdasarkan sisa makanan yang tidak habis. Dengan cara ini, mereka bisa menentukan tiga kategori porsi, yaitu besar, kecil, dan khusus. Ini membantu memastikan bahwa kebutuhan gizi siswa terpenuhi dengan baik.
Bagi siswa yang mengalami masalah gizi, seperti obesitas, pihak SPPG Cinere memberikan opsi untuk meminta diet khusus. Mereka bisa menghubungi melalui pesan langsung di media sosial atau datang langsung untuk berkonsultasi. Sayangnya, hingga saat ini belum ada yang meminta diet khusus.
Demi menjaga kualitas dan keamanan makanan, SPPG Cinere menerapkan protokol operasi standar (SOP) yang ketat dalam pengelolaan bahan baku. Jika bahan yang diterima tidak sesuai, mereka memiliki kesepakatan dengan pemasok untuk mengembalikan dan mendapatkan pengganti yang lebih baik.
Pentingnya SOP dalam Proses Pengelolaan Makanan di SPPG
Dalam proses pengelolaan makanan, ahli gizi melakukan pengawasan ketat. Misalnya, mereka memastikan bahwa suhu penggorengan mencapai lebih dari 100 derajat Celsius. Ini penting untuk membunuh bakteri yang mungkin ada dalam bahan makanan.
Setelah makanan matang, pengecekan suhu kembali dilakukan sebelum makanan dikemas. Agar makanan tetap aman dan berkualitas, penting untuk menunggu setidaknya satu jam sebelum penutupan kemasan.
Makanan yang disajikan sebaiknya langsung dikonsumsi dan tidak boleh tersimpan lebih dari dua jam. Dengan demikian, peran ahli gizi dalam memastikan kelancaran distribusi dan kualitas makanan sangat vital.
Keberlanjutan dan Keamanan Pangan dalam Pengadaan Makanan
Pemilihan pemasok merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan SPPG. SPPG Cinere menekankan perlunya pertimbangan matang dalam memilih pemasok untuk menghindari risiko pada keamanan pangan. Proses ini mencakup pembicaraan tentang kualitas bahan baku yang akan digunakan.
Ahli gizi juga mengedukasi tentang prosedur memasak dan penyimpanan yang benar. Misalnya, sayuran harus dicuci dengan air garam untuk memastikan kebersihannya. Semua langkah ini penting untuk mencegah masalah yang dapat mengganggu kesehatan siswa.
Pemisahan alat masak berdasarkan jenis bahan makanan adalah bagian dari prosedur yang diperhatikan. Warna pisau yang berbeda digunakan untuk memisahkan sayuran, daging, dan buah-buahan. Ini tampak sepele tapi berpengaruh besar pada kualitas dan keamanan makanan.
Keberhasilan SPPG Cinere dapat menjadi acuan bagi lembaga lain, terutama mereka yang mengalami masalah dalam penerapan SOP. Banyak SPPG yang ditutup karena tidak memenuhi standar harus belajar dari metode yang diterapkan di Cinere. Ini adalah contoh nyata bahwa penyajian makanan bergizi bisa dilakukan dengan baik.
SPPG Cinere menjadi bukti bahwa Program Makanan Berbasis Gizi (MBG) adalah hal yang serius dan tidak bisa dianggap remeh. Setiap langkah manajemen yang tepat memegang peranan penting dalam keberhasilan program ini. Dengan demikian, semua anak diharapkan mendapatkan akses terhadap makanan yang bergizi dan sehat.
Kolaborasi yang baik antara berbagai pihak, kemampuan mendengarkan keluhan, dan integritas semua pegawai sangat diperlukan. Hal ini bukan hanya tentang mengikuti SOP, tetapi juga menjalankan semua tugas dengan profesionalisme dan ketulusan. Ini akan membantu mewujudkan cita-cita menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas untuk masa depan bangsa.